← Back to portfolio

Bogor

Published on

Bogor, 5 September 2019.

Tiba-tiba rindu tempat ini. Sederhana, hanya beralaskan anyaman bambu dan beratapkan jerami.

Tidak ada bintang maupun bincang malam itu. Kita hanya duduk sambil menyantap lanskap kota Bogor yang tersuguh dengan cantik.

Matamu yang seindah bulan itu berbicara memecah bisu yang tercipta saat itu.

"Kamu tau ga? Mitosnya kalau bisa menghitung jumlah lampu kota disana, satu permintaanmu akan terkabul."

"Masa iya?"

"Iyaa coba deh itung."

"Aku ga percaya mitos. Tapi, aku percaya permintaanku pasti dikabulkan."

"Apa?"

"Jemari kita, sekarang dan nanti entah kapan, selalu saling menggenggam."

Dan malam itu, aku tidak berhasil menghitung banyaknya lampu kota.

0 Comments Add a Comment?

Add a comment
You can use markdown for links, quotes, bold, italics and lists. View a guide to Markdown
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply. You will need to verify your email to approve this comment. All comments are subject to moderation.

Subscribe to get sent a digest of new articles by Riyandi Joshua

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.